MEMBENTUK KARAKTER SISWA MELALUI EKSKUL PRAMUKA

berita Hits: 1243

Oleh:

Cheni Andriani, S.TP

Guru SMA Bukit Asam Tanjung Enim

Muara Enim, Sumatera Selatan

Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 

      Pendidikan sangatlah dibutuhkan sebagai usaha atau proses pembinaan kualitas sumber daya manusia seutuhnya dalam bentuk pengembangan karakter mengatasi krisis moral (elmubarok, 2008).   Diharapkan melaui Pendidikan akan merubah pola pikir dan perilaku dari hal yang  buruk menjadi lebih baik.  Oleh karena itu, pendidikan merupakan hal yang penting dalam proses pembangunan mentalitas, moral dan karakter siswa, karena keberhasilan Pendidikan merupakan salah satu proses kemajuan bangsa.

      Karakter menurut Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain serta watak.  Menurut William dan Schnaps Zubaedi (2011) mendefinisikan pendidikan karakter sebagai usaha yang dilakukan oleh para personil sekolah, bahkan yang dilakukan bersama-sama dengan orang tua dan anggota masyarakat untuk membantu anak-anak dan remaja agar menjadi atau memiliki sifat peduli, berpendirian, dan bertanggung jawab.  Likcona (2012) berpendapat bahwa pembentukan karakter yang baik perlu menekankan pada pembinaan perilaku secara berkelanjutan mulai dari proses moral knowling (pengetahuan moral), moral feeling (sikap moral), dan moral action (perilaku moral).  Marjanis (2022) menyampaikan 18 nilai pendidikan karakter, diantaranya religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab. 

      Dalam Gerakan Pramuka pendidikan yang diajarkan mencakup nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, tolong menolong, bertanggungjawab dan dapat dipercaya, jernih dalam berpikir perkataan dan perbuatan serta berpegang teguh pada nilai dan norma mayarakat.  Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Pasal 7 disebutkan bahwa karakter pramuka adalah mewujudkan manusia yang bertanggung jawab, mampu membina, dan mengisi kemerdekaan nasional, serta membangun dunia yang lebih baik.  Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda, guna menumbuhkan tunas bangsa yang berkarakter agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab, mampu membina, dan mengisi kemerdekaan nasional serta membangun dunia yang lebih baik.  Pendidikan kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dilaksanakan dengan bimbingan anggota dewasa.

      Pendidikan Kepramukaan sangat relevan dengan pendidikan karakter bangsa karena Gerakan Pramuka merupakan lembaga yang menggunakan prinsip pendidikan dalam arti yang luas bertumpu pada belajar mengetahui, belajar berbuat, belajar hidup bermasyarakat; dan belajar untuk mengabdi.  Pendidikan yang dilaksanakan di dalam Gerakan Pramuka adalah pendidikan sepanjang hayat, berkelanjutan, serta memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa.  Kemudian berkecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani, menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta menjadi masyarakat yang baik dan berguna, yang membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan.

      Sehingga bila kita cermati nilai – nilai pendidikan karakter dalam Pramuka sangat cocok dan relevan untuk membekali generasi penerus sebagai  salah satu pemecahan masalah menjawab tantangan dalam pendidikan karakter.  Kita berharap semua siswa menjadi anggota Gerakan Pramuka yang memahami dan melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari isi yang terkandung dalam Dwi Satya/Tri Satya dan Dwi Darma/Dasa Darma Pramuka. Kita juga berharap akan menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, jujur, menghargai, cinta tanah air dan bangsa Indonesia.

      Masuknya pendidikan pramuka dalam struktur kurikulum pada pendidikan dasar patut diapresiasi. Pramuka dianggap sebagai wahana pembentukan karakter siswa, karena dalam Pramuka siswa dilatih kepemimpinan, kerja sama, solidaritas, mandiri, dan keberanian. Hal ini kiranya sebagai penyeimbang kegiatan pembelajaran dalam kurikulum formal yang lebih berorientasi pada ranah kognitif (pengetahuan) dan psikomotorik (ketrampilan). Kegiatan Pramuka ini akan mampu membangun kecerdasan siswa pada ranah afeksi (sikap dan perilaku), sehingga siswa akan mampu mengembangkan karakternya secara positif.

      Pramuka adalah salah satu media pendidikan yang berbasis pada pengoptimalan otak kanan siswa. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa proses pembelajaran di kelas lebih dominan pada pengembangan otak kiri (IQ: Intelectual Quotient), sementara pengembangan otak kanan (EQ: Emotional Quotient) seringkali mendapatkan porsi yang sangat sedikit. Pramuka adalah wahana pengembangan emosional otak kanan, di mana siswa dilatih untuk berinteraksi, berkomunikasi, kreatif, dan berafiliasi dengan teman-teman lainnya. Di sinilah kemampuan sosial siswa dibangun, sehingga mampu mewujudkan salah satu pilar pendidikan versi Unesco (lembaga PBB yang menangani pendidikan dan kebudayaan), yakni membekali siswa untuk dapat life together, hidup bersama dengan damai dan harmonis.  Menurut Marjanis (2022) pula pentingnya pendidikan karakter bagi peserta didik agar menjadi pegangan kuat dan modal dasar dalam kehidupan bagi pengembangan karakter individu dan bangsa nantinya sehingga diharapkan ini bekal untuk masa depan yang lebih baik

      Sehingga, diakui atau tidak keberadaan kegiatan Pramuka di sekolah terbukti telah mampu memberikan arti tersendiri terhadap proses pembelajaran. Pada titik inilah, kebijakan Pramuka yang dijadikan sebagai ekstrakul wajib di sekolah menjadi faktor penting dalam mewujudkan pendidikan karakter.